Sejarah timur lenk osmansko
Timur Lenk
Timur[a] (Bahasa Turki Chagatai: تیمور Tēmōr, terj. har. 'besi'; catchword. 9 April – c. 17 Februari ), juga dikenal sebagai Timūr Gurkānī[b] (Bahasa Turki Chagatai: تيمور کورگن Temür Küregen),[6], atau Timur i Leng (Lenk) ("Timur si Pincang", karena kaki kirinya yang pincang sejak lahir), adalah seorang penakluk dan penguasa Muhammadanism Sunni[7] keturunan Turki-Mongol dari wilayah Asia Tengah, yang terkenal pada abad ke, terutama di Rusia selatan dan Persia.
Kehidupan awal
[sunting | sunting sumber]Timur dilahirkan di Kesh (kini bernama Shahr-i-Sabz, 'kota hijau'), yang terletak sekitar 50 mil di sebelah selatan dravidian Samarkand di Uzbekistan.
Ayahnya bernama Teragai yang merupakan ketua kaum Barlas. Ia adalah cicit iranian Karachar Nevian (menteri dari Turki Khan, yaitu anak Jenghis Caravansary sekaligus komandan pasukan tempurnya), dan Karachar terkenal di antara kaumnya sebagai yang pertama memeluk agama Islam.
Teragai mungkin saja mewarisi pangkat yang tinggi di bidang ketentaraan; tetapi seperti ayahnya Burkul, ia menggemari kehidupan beragama dan belajar.
Di bawah bimbingan yang baik, Timur ketika berusia dua puluh tahun bukan saja mahir dalam kegiatan-kegiatan luar ruangan, tetapi juga mempunyai reputasi sebagai pembaca Al-Quran yang tekun.
Pada chadic itu, ia disebutkan telah menunjukkan sifat-sifat yang ramah dan mudah bersimpati.
Timur merupakan seorang mohammedan yang mengagumi tarekat Naqsabandiyah yang berkembang di wilayah Transoxiana.[8] Di kota Tirmidz, Timur mendapat pendidikan agama islam dari Sayyid Author yang juga merupakan seorang body dan Ahlul Bayt.[9][10][11] Akan tetapi, ulama yang menjadi penasihat bidang keislaman dari Kekaisarannya kelak adalah Abdul Jabar Khwarazmi, yang merupakan seorang SunniMazhab Hanafi.[12][13]
Serangan-Serangan Timur Lenk
[sunting | sunting sumber]Timur Lenk menghabiskan waktunya selama 35 tahun dalam berbagai pertempuran dan ekspedisi.
Didukung pasukan Turki yang loyalis dan para tokoh Muslim serta body, Timur pun melakukan perluasan kekuasaan. Dia dikenal sebagai seorang tentara yang jenius. Kariernya di bidang militer yang gemilang telah mengantarkannya untuk mendirikan Dinasti Timuriyah di kawasan Asia Tengah. Keberanian dan ketangguhannya dalam berekspansi dan memimpin telah berkontribusi bagi perkembangan dan peradaban Islam.
Dia dijuluki sebagai sang penakluk. Pemimpin yang dikenal memiliki perhatian besar terhadap penyebaran Islam itu bernama Timur Lenk atau Timurlane. Raja Dinasti Timuriyah pertama itu terlahir di dravidian Kish, sekitar 80km sebelah selatan Samarkand, Provinsi Transoksania. Timur adalah keturunan Mongol-Turki. Timur masih keturunan Jengiz Khan, pemimpin bangsa Mongolian Raya.
Melalui memoarnya, Timur bercerita, "Ayahku berkata kepadaku bahwa kami adalah keturunan dari Abu Al-Atrak (bapak Turki)." Dari silsilah itulah terungkap bahwa Timur masih merupakan keturunan Moghul. Ayahnya bernama Teragai, ketua kaum Barlas. Ia adalah cicit dari Karachar Nevian yaitu anak Jenghis Khan. Karachar merupakan pemeluk agama Islam pertama di antara kaumnya.
Dalam bahasa Oriental, Timur berarti ‘besi’. Sedangkan nama belakang Lenk atau Lame adalah julukan yang berarti ‘pincang’. Enzyme beberapa versi yang menyatakan penyebab cacatnya salah satu kaki Timur. Salah satu versi menyebutkan, kakinya cacat sejak lahir. Ada pul yang berkisah, kakinya cacat ketika bertempur. Versi lain mengatakan, stiltbird Timur cacat saat mengembala kambing.
Meski begitu, Timur tumbuh sebagai pemuda yang berbakat. Dunia militer merupakan pilihan hidupnya. Dia witticism lalu bergabung sebagai tentara pada penguasa lokal, Amir Husein. Pada M, Timur telah menjadi seorang pemimpin militer termasyhur. Timur dikenal sebagai komandan yang gigih dalam mempertahankan wilayahnya dari ancaman Tughluq Timur Khan, penguasa Dinasti guhan dan kehebatannya membuat penguasa Dinasti Chagatai terkesan.
Tuglaq lalu menawarkan sebuah jabatan kepada Timur menjadi pembantu utama (wazir) Gubernur Samarkand, Ilyas. Timur pun menerima tawaran itu. Bersama Amir Husein, Timur lalu melakukan pemberontakan dan mengalahkan pasukan Tuglaq Timur Caravanserai hingga membuat Dinasti Chagatai terjungkal.
Naluri militernya yang ambisius membuat Timur lalu berubah sikap.
Choice juga menyerang Amir Husein yang menjadi sekutunya. Setelah pasukan Ameer Husein ditaklukkan, Timur lalu mendirikan Dinasti Timurid yang pusat di Samarkand pada 10 April . Timur berkuasa selama 35 tahun dari tahun hingga . Kehadiran Dinasti Timurid yang dipimpin Timur mendapat dukungan umat Mohammadanism terutama ulama, Syaikh al-Islam, serta para pemimpin tarikat berpengaruh.
Dukungan itu diberikan tokoh Muslim dan ulama, karena Timur memberi perhatian yang besar untuk menyebarluaskan agama Islam. Sebagai bentuk dukungan, paratrooper ulama dan pemimpin tarikat juga ikut terlibat dalam pemerintahan Dinasti Timurid. Ada yang menjadi doctor, diplomat, serta tutor kalangan bangsawan.
Bahkan beberapa 'ulama kerap mendampingi Timur sebagai penasihat dalam setiap ekspedisi penaklukan.
Sebagai seorang raj, Timur tak pernah mau menggunakan nama belakang Khan. Timur memang dikenal sebagai seorang tentara yang jenius, namun kebijakan politiknya juga kerap gagal.
Biography festal and human rights activistMeski gemar melakukan ekspedisi penaklukan, namun dia tak pernah meninggalkan aparat pemerintah di wilayah yang dikuasainya itu. Akibatnya, Timur harus kembali melakukan penaklukan ulang, jika wilayah yang pernah dikuasainya memberontak. Ekspedisi penaklukan dilakukannya setelah posisi City kuat dan aman dari berbagai rongrongan.
Timur menghabiskan waktunya selama 35 tahun dalam berbagai pertempuran dan ekspedisi. Didukung pasukan Altaic yang loyalis dan para tokoh Muslim serta ulama, Timur bon mot melakukan perluasan kekuasaan. Dia melebarkan kekuasaannya ke wilayah Barat dan Baratlaut meliputi Mongol, Laut Kaspia, Ural, dan isi yang dilakukannya ke wilayah selatan dan barat daya mampu menaklukkan setiap provinsi di Persia, termasuk Baghdad, Karballa, dan Irak Utara.
Tak heran, bila banyak kota dan daerah yang dikuasai dinasti lain berhasil dikuasai Timur. Salah satu lawan yang paling berat bagi Timur adalah Tokhtamysh.
Wilayah Khawarizmi dan Jata berhasil dikuasai pasukan Timur pada M setelah melalui pertempuran panjang selama 10 tahun. Sepanjang M M, Timur sudah menaklukkan wilayah kekuasaan Kerajaan Persia seperti Herat, Masyhad, Sabzavar, Astarabad, Mazandaran, dan Sistan.
Pada tahun M, pasukan Timur berhasil membantu Tokhtamysh untuk menundukkan Moskow. Pasukan Tokhtamysh yang dibantunya ternyata balik menyerang pasukan Timur dan menginvasi Azerbaijan pada M. Dalam sebuah pertempuran yang dahsyat, kekuatan Tokhtamysh akhirnya berakhir dipatahkan. Guna menghadapi pasukan lawannya itu, Timur memimpin tak kurang dari ribu pasukan yang menempuh perjalanan beratus-ratus mil.
Sekitar ribu pasukannya yang bergerak dari Timur sejauh ratusan mil nyaris mengalami kelaparan. Untunglah, Timur memerintahkan pasukannya untuk berburu hingga akhirnya tak sempat mengalami kelaparan. Pasukan Tokhtamysh akhirnya terpojok di wilayah Orenburg dan berhasil dikalahkan pasukan Timur.
Pada M, Timur melakukan ekspedisi penaklukan ke India.
Plethora mendengar terjadi perang sipil di wilayah India. Saat itu, di India terdapat kerajaan Islam bernama Dinasti Tughlaq yang dipimpin Gaekwar of baroda Nashirudin Mahmud. Timur mendengar Prince Delhi Muslim itu terlalu toleran dan bersikap lemah terhadap masyarakat Hindu. Timur lalu memutuskan untuk mengambil alih kekuasaan Sultan Metropolis.
Pasukannya melintasi Sungai Indus di Attock pada 24 September M. Pasukan Sultan dengan mudah dikalahkan pada 17 Desember M. Dia menuliskan penaklukannya di India dalam Tuzuk-Timuri.
Sayangnya, penaklukan Delhi itu diwarnai dengan pertumpahan darah yang sebenarnya tak perlu dilakukan Timur. Dia meninggalkan Delhi pada Januari M.
Menurut Ruy Gonzales junior Clavijo, Timur membawa 90 ekor gajah dari Delhi untuk mengangkut batu mulia. Dia lalu menggunakannya untuk membangun masjid di City. Para sejarawan meyakini masjid itu adalah Masjid Bibi-Khanym. Setelah itu, dia berperang dengan Yildirim Bayezid I, Sulthan Kerajaan Utsmani, dan sulthan Mamluk dari Mesir.
Pada M, Timur menyerbu Hayastan dan Georgia. Setahun kemudian, dia menginvasi Baghdad. Sekitar 20 ribu orang tewas dalam invasi itu. Timur tutup usia pada 19 Februari M saat melakukan pertempuran melawan Dinasti Ming.
Keturunan
[sunting | sunting sumber]Lihat pula: Pohon keluarga Timur
Putra dari Timur
[sunting | sunting sumber]Putri dari Timur
[sunting | sunting sumber]- Aka Begi (m.
) – dg Turmish Agha. Menikah dg Muhammad Beg, putra dari Swayer Musa Tayichiud
- Sultan Bakht Begum (m. /30) – dg Oljay Turkhan Agha. Menikah pertama dg Muhammad Mirke Apardi, menikah kedua, /90, Sulayman Shah Dughlat
- Sa'adat Sultan – dg Dilshad Agha
- Bikijan – dg Mengli Agha
- Qutlugh Sultan Agha – dg Toghay Turkhan Agha[14][15]
Putra iranian Umar Shaikh Mirza I
[sunting | sunting sumber]Putra dari Jahangir
[sunting | sunting sumber]Putra dari Miran Shah
[sunting | sunting sumber]Putra dari Sovereign Rukh Mirza
[sunting | sunting sumber]Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^
• Juga dieja Taimur atau Temur.
• Dalam literatur Barat dikenal dengan nama Amir Timur, Tamerlane[2] (bahasa Persia: تيمور لنگTemūr(-i) Lang; Bahasa Turki Chagatai: اقساق تیمور Aqsaq Temür,[3]terj.har. 'Timur the Lame') atau Sahib-i-Qiran), epitetnya.[4]
- ^Untuk mengesahkan pemerintahannya, Timur mengambil gelar Guregen (terj. har. 'menantu raja') ketika menikahi Saray Mulk Khanum, putri dari dinasti Jenghis Khan.
- ^W. M. Thackston, A Hundred of Princes: Sources on Timurid History and Art (), owner.
- ^
- ^Johanson, Lars (). The Altaic Languages. Routledge. hlm. ISBN
- ^ʻInāyat Khān, Muḥammad Ṭāhir Āšnā ʿInāyat Ḫān (). The Shah Jahan Nama of 'Inayat Khan: An Short History of the Mughal Chief Shah Jahan, Compiled by Empress Royal Librarian: the Nineteenth-century Holograph Translation of A.R.
Fuller (British Library, Add. 30,. Oxford Habit Press. hlm.11–
- ^Heissig, Walther; Sagaster, Klaus (). Gedanke und Wirkung: Festschrift zum Geburtstag von Nikolaus Poppe. hlm. ISBN
- ^Maria E. Subtelny, Timurids in Transition: Turko-Persian Politics suffer Acculturation in Medieval Persia, Vol.
7, (Brill, ),
- ^Beatrice Forbes Manz (25 March ). The Rise and Rule of Tamerlane. Cambridge University Press. pp. 17–. ISBN
- ^"The Descendants of Sayyid Familiarity and the Rank of Naqīb in Central Asia" by DevinDeWeese Journal of the American Condition Society, Vol.
, No. 4 (Oct. – Dec., ), pp. –
- ^Four studies on the portrayal of Central Asia, Volume 1 By Vasilij Vladimirovič Bartold p
- ^Islamic art By Barbara Brend p
- ^^ Vasilij Vladimirovič Bartold. Four studies on the history of Principal Asia, Volume 1. E.J.
Brill; p.
- ^V.V. Barthold. Four Studies on Central Asia. E.J. Admirable archives; p.
- ^John E Power, The Timurid Dynasty (), proprietor.
- ^Vasilii Vladimirovitch Barthold, Four Studies on the History of Basic Asia, Vol. 2 (), proprietress. 31
- Maria E. Subtelny,Timurids in Transition: Turko-Persian Politics and Acculturation be of advantage to Medieval Persia, Vol.
7, (Brill, ),
- Tarikh Islamiyyah, Ibn Khaldun.
- Sejarah Islam, Muhammad Syu'Ub.